Mendekati akhir tahun 2013 dan awal tahun politik 2014 suhu politik semakin memanas dan ada kecenderungan menjelang tahun politik 2014 suasana penuh dengan intrik - intrik dan manuver keras , saling menjegal dan menjatuhkan , bahkan ada gejala untuk saling menghabisi satu dengan yang lain dengan cara yang tidak sehat sangat kental terlihat, sekali lagi apapun manuver, intrik - intrik yang di lakukan secara politik harus tetap selalu menjaga sportifitas dan mengedepankan rasa kebersamaan dan satu kesatuan sebagai bangsa Indonesia di setiap dada elite politik, sehingga menghindari friksi / konflik horisontal yang ujung ujungnya tidak menjaga stabilitas Nasional yang bisa mengorbankan rakyat Indonesia. Pada beberapa bagian politik hidup suatu pendapat dalam politik "katanya tidak ada teman sejati : yang benar bisa menjadi salah dan yang salah bisa menjadi benar " tetapi berpolitik yang beretika dan dewasa menciptakan suasana yang kondusif dan sehat dalam kehidupan bernegara. Kasus Korupsi menjadi isue dan senjata penting untuk saling menjatuhkan dan menjegal satu sama lain, karena dalam isue politik yang dihembuskan memiliki dampak luar biasa bagi rakyat untuk menilai suatu parpol atau sosok public figure elite politik pantas atau tidak menjadi pemimpin dan punya integritas moral atau tidak sehingga layak atau tidak untuk dipilih untuk memimpin, semua berujung juga pada kepercayaan rakyat terhadap elite politik dan partai politik. Masyarakat sekarang ada kecenderungan sudah jenuh pada elite politik, partai politik, pemimpin negara, DPR, MPR dan lembaga lain negara lainnya, karena selama ini aspirasi rakyat tidak sesuai dengan harapn dan keinginan rakyat sesuai apa yang di gembar gemborkan dengan janji janji palsu yang dahulu mereka sampaikan saat pemilihan legeslatif maupun eksekutif. Rakyat sekarang ingin memunculkan sendiri secara natural tokoh atau pemimpin yang muncul benar benar natural dari kalangan bawah yang mampu membawa aspirasi rakyat dan mewujudkannya. Maka berhati hatilah elite politik, parpol , dan lembaga wakil rakyat dalam Tahun Pemilu Politik 2014 ,jangan terlalu percaya diri bisa begitu saja mendapat suara banyak dan memenangkan hasil pemilu tanpa mendengar suara rakyat. Nantinya hanya pemimpin yang benar benar berangkat bersama - sama dengan rakyatlah yang mampu memimpin bangsa Indonesia. Jangan menjual Program kerakyatan kalau hanya sebatas jargon politik saja tanpa realisasi karena itu adalah penipuan pada rakyat sehingga anda para elite politik tidak dipercaya lagi oleh rakyat. Bahkan uangpun tidak bisa membeli kepercayaan rakyat yang sejati pada anda wahai elite politik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar